Cari Berita

Breaking News

Dirawat 6 Hari di RSI Cempaka Putih, Ali Taher Meninggal

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Minggu, 03 Januari 2021

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Ketua Fraksi PAN di MPR RI Ali Taher Parasong meninggal dunia akibat Covid-19. Anggota Komisi VIII DPR RI itu sempat dirawat selama enam hari sampai akhirnya meninggal dunia pada Minggu (3/1/2020).

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Ali masuk rumah sakit pada 27 Desember 2020. Saleh sendiri yang mencarikan rumah sakit untuk Ali setelah dihubungi keluarga.

"Setelah bertanya ke teman-teman yang ada di Kemenkes, kamar yang tersedia adalah di RS Fatmawati. Namun, pada saat itu juga, ada kabar bahwa RS Islam Cempaka Putih juga tersedia kamar kosong. Keluarganya meminta untuk dirawat di RSIJ Cempaka Putih," kata Saleh dikutip dari jpnn.

Saleh mengatakan bahwa Ali pernah menjadi Wakil Direktur RSIJ Cempaka Putih. Saleh menduga alasan memilih rumah sakit tersebut karena pernah menjabat di sana. Selain itu, Saleh juga mendengar kabar banyak pasien Covid-19 yang sembuh setelah berobat di RS tersebut.

Setelah enam hari menjalani perawatan, kondisi Ali menurun. Puncaknya kemarin sore, di mana saturasinya sempat menyentuh angka 40 persen. Atas nasihat dokter yang merawat dan persetujuan keluarga, dipasang alat saluran pernafasan langsung ke paru-paru.

"Setelah dipasang, kami merasa senang. Saturasinya kembali normal. Bahkan menyentuh angka 80-90 persen. Ada tanda-tanda membaik," kata dia.

Saleh melanjutkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat berkomunikasi dengan Ali melalui sambungan telepon pada pagi hari ini. Namun beberapa saat setelah itu, kondisi Ali drop lagi.

Ali tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 13.00, saturasinya makin turun.

"Drop hingga angka 33 persen. Akhirnya, pukul 14.00 beliau dipanggil Allah SWT," kata Saleh.

Saleh mengatakan, PAN berdukacita atas meninggalnya Ali yang bekas Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Menurut Saleh, Ali merupakan panutan di internal partai.

"Saya yakin, akan banyak yang kehilangan beliau. Kritik-kritiknya selalu tajam membela umat. Dia dikenal sangat rasional, humanis, dan humoris. Jemaah pengajiannya pun pasti akan sangat kehilangan," kata dia.(jpn/inilampung)

LIPSUS