Cari Berita

Breaking News

Lampung Siap Gunakan Alat Uji PCR

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Rabu, 13 Mei 2020

INILAMPUNG.COM - Pemerintah Provinsi Lampung menggunakan alat uji reaksi rantai polimerase atau PCR dalam upaya memutus penularan Covid-19. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menuturkan, alat untuk identifikasi Covid-19 tersebut siap dioperasikan. 

”Kami sudah melakukan uji fungsi dan pemeriksaan. Alat itu paling lambat mulai beroperasi tiga hari ke depan,” ujarnya, Senin (11/5/2020).

Arinal juga sudah meninjau langsung Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung sebagai lokasi pengujian. Sejumlah ruangan, antara lain pengumpulan sampel usap tenggorokan, ekstraksi, preparasi, dan PCR, sudah siap.

”Saya ingin memastikan, baik alat PCR maupun pendukung lainnya sudah disiapkan dengan baik,” ujarnya.

Dengan alat PCR bantuan dari Kementerian BUMN ini, waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa sampel usap tenggorokan bisa lebih cepat. Sebelumnya, Lampung harus mengirim sampel usap tenggorokan itu ke laboratorium di Palembang dan Jakarta. Langkah itu setidaknya butuh waktu 3-4 hari.

Kapasitas alat PCR tersebut dapat menguji sekitar 50 sampel per hari. Adapun  waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil pengujiannya maksimal enam jam.

Pengujian akan diprioritaskan bagi orang berstatus pasien dalam pengawasan dan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lampung Reihana menuturkan, pengujian akan diprioritaskan bagi orang berstatus pasien dalam pengawasan dan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien. Selain itu, pengujian juga diprioritaskan untuk menelusuri kluster penularan Covid-19 di Lampung.

Hingga Senin, 11 Mei 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Lampung ada 66 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 39 orang masih dirawat atau diisolasi. Sementara pasien meninggal sebanyak 5 orang dan sembuh 22 orang.

Sementara itu, pasien dalam pengawasan sebanyak 89 orang. Sebanyak 13 orang dirawat, 62 orang dinyatakan negatif Covid-19, dan 14 orang meninggal. Adapun jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 3.053 orang.(rls/inilampung)

LIPSUS