Putrajaya Umar menerima bendera petaka Golkar dari Riza Mirhadi, Wakil ketua DPD I Golkar untuk dikibarkan di Tubabar (Muhidin/inilampung.com) |
INILAMPUNGCOM -- Adagium tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, kecuali kepentingan, tampaknya masih akan tetap berlaku.
Hari ini, Selasa (4/2/2020)---politisi Partai Gerinda---Putrajaya Umar resmi bergabung ke gerbong Partai Golkar.
Umar, demikian sering disapa, meninggalkan Partai Gerindra dan menerima mandat barunya. Padahal---di partai besutan Prabowo Subianto itu---namanya pernah melambung hingga duduk di DPRD Provinsi Lampung.
Ketua DPD Golkar Tubaba
Masuk Golkar, Putrajaya Umar langsung jadi ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tulangbawang Barat.
Pengurus Golkar Tubaba selama ini vakum, sejak Azwar Yacub yang mundur pasca Pileg 2019 lalu. Kepengurus DPD II berstatus pelaksana tugas (Plt), yakni Ansori Bangsaraden. Masa tugasnya berakhir setelah terbentuk kepengurusan defitif.
Putrajaya Umar sudah memakai baju Golkar (Muhidin/inilampungcom) |
Sebagai mantan anggota DPRD Lampung, Putrajaya cepat beradaptasi dengan kader Golkar. Terbukti, dalam Musda singkat itu, dia terpilih aklamasi.
Dari 9 pimpinan kecamatan, dia mendapat 11 suara. Satu suara provinsi, 1 suara dari ketua demisioner, dan satu suara dari Ormas Sayap (AMPG/Alhidayah).
"Sidang dipimpin Bu Helida, acara pemilihanya cukup singkat hanya 30 menit," kata seorang kader peserta Musda.
Pidato Politik
Dalam pidato politiknya, Putrajaya Umar menyatakan tugas baru sudah menghadang bagi organisasi barunya.
Dia menyebut, salah satu tugas beratnya membenahi kepengurusan dari mulai pimpinan desa (Pimdes), pimpinan kecamatan (PK) hingga AMPG, AMPI dan organisasi lain yang berafiliansi di Golkar.
Dia berjanji akan merangkul semua kekuatan politik di Tubaba yang selama ini masih ada yang terberai.
Umar menargetkan pada Pemilu 2024, Golkar bisa meraih unsur pimpinan di DPRD Tubaba. Padahal, pada Pemilu 2019 lalu, Golkar tidak mendapatkan kursi sama sekali di DPRD. (IL-2/inilampung.com*)